Minggu, 01 Januari 2012

Bersyukur Tiada Henti

Hari itu Jum'at akhir November 2011 aku masih berada di Pare untuk mengikuti kursus Bahasa Inggris. Aku disana sudah hampir 3 minggu. Sudah lumayan betah dan juga sudah akrab dengan temen-temen di camp dan juga di Kursus. Dengan temen-temen di daffodil sudah berencana untuk jalan-jalan di akhir nanti periode kursus. Ada yang mengusulkan di Gunung Lawu, Gunung Bromo ada juga yang mengusulkan jalan-jalan di Kediri atau Malang. Ya pokoknya sekedar perpisahan untuk akhir kursus. Kami disana kursus mengambil kelas speaking yang 1 bulan.

Pada siangnya seperti biasa Aku dan temen-temen camp sholat Jum'at di Masjid Agung Pare sekitar 2 km jauhnya. Siang itu sehabis shalat Jum'at, gak tau kenapa tiba-tiba jadi kepikiran rumah. Jadi kangen sama Bapak dan juga Ibu. Ya gak seperti biasanya. Saat malam hari, tepatnya saat program malam hari di camp jam 7 malam. Aku dapat sms dan juga telp dari sepupuku Lia. Yang intinya "Mas, Bapak kamu sekarang di rawat diruang IMC PKU. Kalo bisa pulang ya". Haaaahhhhhhh tentu saja aku kaget. Saat itu ada program listening di camp, dan Aku langsung leluar untuk telp. Aku telp rumah g ada yang angkat, lalu telp ke HP Ibu. Ibu waktu itu bilang. "Iya, Bapak masuk PKU tadi, tapi gak papa kok. Udah kamu gak usah pulang, bentar lagi kan ujian". Waktu itu Aku putuskan tetap harus pulang. Gak tahu kenapa yang jelas ada suatu hal yang mengharuskanku pulang malam itu juga.

Akhirnya Aku pinjam motor temenku di camp, Aku pergi ke ATM untuk ambil uang buat pulang dan juga lihat di terminal Pare. Masih ada bus atau tidak jurusan pare-jombang. Ternyata sudah tidak ada lagi, dan hanya ada ojek, ya sudah gak papa. Aku pulang dan mengambil barangku dan diantar temen sampai terminal Pare. Sebenanrya dia sudah mau mengantarkan sampai Jombang. Tapi ya Aku gak enak dan kasihan. Perjalanan Pare sampai Jombang jauh dan gelap. jadi ya naik ojek saja. Perjalanan dari Pare sampai Jombang sekitar 40 menit. Setelah itu sampai di depan Stasiun Jombang jam 9 malam. Ternyata tiket box tutup jam 7 malam, jadi ya terpaksa naik Bus. Akhirnya naik bus Sumber Kencono Jurusan Surabaya-Jogja. Bus sangat penuh, baru dapat tempat duduk sekitar 1 jam. Akhirnya sampai juga di terminal Giwangan pukul 02.30 pagi. Saat itu pengin nelpon surut jemput, tapi kasihan pasti lagi tidur di Rumah Sakit, jadi naik ojek sampai Kauman. Setelah sampai rumah naruh barang akhirnya ke RS PKU Muhammadiyah.

Sampai sana, Ibu cuma bilang "Bapak di dalam IMC, Kita gak boleh masuk, masuknya nanti pas jam besuk". Aku disuruh tidur, ya aku cuma tiduran sambil mainan HP sampai subuh. Setelah itu Aku sholat Subuh dan balik ke rumah untuk cuci baju. Karena pakaian dari pare kotor semua. Biasanya Aku kalo cuci baju di pare tiap hari Sabtu, kemarin pulang hari Jum'at jadi ya pakaian kotor semua, hehe. Waktu itu ada beberapa tetanggaku ya bertanya. ''Lho Rofiq sudah balik ya, kapan? Gimana keadaan Bapak, sudah sadar belum?" Haaah sadar? lha emang Bapak pingsan, emang Bapak separah itukah. Setelah itu Aku langsung ke PKU dan bertanya sama Ibu sebenarnya Bapak kenapa. Akhirnya Ibu menceritakan yang sebenarnya. Klo Bapak saat ini lagi gak sadar, kondisinya lemah.Aku harus antri pakain khusus yang steril. Setelaha sekitar 15 menit akhirnya Aku masuk ruangan IMC.

Betapa kagetnya Aku melihat Bapak, kondisinya benar2 berubah drastis. Bapak dipasang oksigen, 2 infus dan 2 monitor. Matanya selalu merem dan Aku langsung nanggis dan tidak percaya dengan kenyataan ini. Ibu juga nanggis sambil berkata kita doakan aja Bapak. Ibu selalu menuntun Bapak dengan 2 Kalimat Syahadat, dan juga Istighfar. Hal itu juga Aku lakukan terus menerus. Siang hari itu Ayahku matanya akhirnya terbuka dengan mencoba mengikuti lantunan yang kami ucapkan. Pada sore hari semua keluarga besar berkumpul di RS PKU Muhammadiyah Jogja. Mereka semua menjengguk Bapak, hampir dari mereka yang habis masuk dari IMC matanya merah karena habis menanggis.

Pada malam hari ada dokter yang masuk ruangan IMC, dan kemudian berbicara dengan Ibu, setelah itu kelurgaku berkumpul di pojok. Aku mulai curiga ada apa ini? Aku mendengar bisik-bisik sekilas "nanti kasihan rofiq" Apa maksudnya. Aku semakin cemas, dan pikiran sudah tidak karuhan kemana-mana. Setelah itu ada rohaniawan dari PKU yang juga masih kerabat dan teman Bapak. Dia mendekatiku dan berbicara. Mulai menceritakan Ayahku adalah seorang yang baik, suka menolong dan seorang da'i. Kamu juga harus mencontohnya. Begitulah di awal pembicaraannya. Dia juga menceritakan bahwa Nabi Muhammad SAW itu ditinggal pergi oleh Ayahnya dikala masih di dalam kandungan Ibunya.
Setelah itu dia berbicara bahwa, segala usaha dan upaya dari segi medis telah dilakukan yang terbaik untuk pengobatan Bapak. Nah sekarang ini Bapak sudah senang dan menunggu untuk pergi. Semua amal dan tabungan baiknya telah menanti disana. Jadi kamu harus ikhlas ya jika keadaan terburuk menimpa kamu.

Seperti disambar petir disiang bolong rasangaya mendengar kata-kata itu. Ya Allah Aku belum siap kehilangan Ayahku. Alu belum siap jika Ayahku pergi. Aku menangis dan Ibuku mendekatiku dan juga memelukku dan bilang Kita doakan saja Bapak yang terbaik. Semua yang ada ditempat itu hening dan juga menangis. Budhe ku dan juga sepupuku pamit dan pulang ke rumahku untuk bersih-bersih rumah. Bersih2 rumah, itu artinya? Astagfirullah, aku hanya bisa menangis dan terus istighfar.

Malam itu Aku benar-benar tidak bisa tidur dan hanya membayangkan masa kecilku bersama Ayah yang sangat menyenangkan. Saat Adzan subuh, Aku ke Masjid dan sholat subuh. Setelah itu Aku berdoa lama sekali sambil bercucuran air mata. Aku berdoa, Ya Allah tolong sembuhkan Ayahku, berilah kesempatan hambamu ini untuk melihat dan berkumpul bersama Ayahku seperti dulu lagi.

Alhamdulillah, pada senin Allah mendengar dan mengabulkan doa'ku. Ayahku sudah mulai sadar dan juga telah bisa bicara, walapun belum lancar. Ayakum melewati masa kritis dan koma. Aku benar-benar senang dan juga bahagia hari itu. Semua keluargaku pun yang cemas dan juga khawatir juga merasa lega dan senang.

1 Minggu kemudia Ayahku pindah ke bangsal dari yang sebelumya di IMC. Setelah itu beberapa hari Ayahku di perbolehkan pulang. Alhamdulillah senang sekali rasanya bisa berkumpul lagi. Bisa seperti dulu Lagi

Alhamdulillah.
Terima Ya Allah.
Engkaulah Maha Pengasih dan Maha Penyayang.


"Dan Apabila Aku Sakit Maka Ia (Allah) Yang Akan Menyembukan Aku (Asyu'aro 80)

Tidak ada komentar: