Selasa, 23 Juli 2013

Selamat Jalan Bapak

Pagi itu Jum'at 24 Mei 2013 seharusnya menjadi hari yang berbahagia. Yaitu hari itu merupakan ulang tahun Aku dan juga Ibu. Aku dan juga Ibu dilahirkan di tangal dan juga bulan yang sama yaitu 24 Mei. Pada pagi ti banyak ucapan ulang tahun untuk ku di sms, bbm dan juga berbagai macam social media. Seperti Facebook, twitter, wechat, line, dll.

Pagi sekitar pukul 5 aku buka HP waktu di Rumah sakit berbagai macam ucapan masuk. Aku juga mulai membalas mwalaupun belum semuanya. Hari itu  adalah hari yang membuat aku dan ibu seharusnya berbahagia. Tetapi Allah berkehendak lain. Di hari itu Allah memanggil Bapak untuk selamanya.

Pada hari sabtu sore tanggal 11 Mei 2013, bapak merasakan sakit. Seperti dadanya merasakan sesak. Kemudian seelah isya kami (Aku, Ibu, mas niam) mengantarkan beliau ke RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta untuk memeriksakan. ternyata setelah di ugd beberapa saat. Bapak disarankan untuk opname agar mendapatkan perawatan yang maksimal.

Malam itu kemudian Bapak di opname, dan kami semua tidur di RS. Pada pukul sekitar 1 malam Bapak merasakan sakit sesak sekali setelah mendapatkan obat dari perawat di RS itu. Kemudian aku dan juga ibu meminta agar diberikan tindakan segera. kemudian dengan sangat lama dan super lelet perawat itu baru mengambil tindakan setelah telp dokter. itu pun harus dipaksa dan juga setelah beberapa kali datang ke bagian perawat.

Atas saran dari dokter ynag ditep tadi, maka bapak harus dipindah ke ICU. Maka demi kesembuhan dan juga untuk tindakan yang terbaik, maka kami pun setuju. karena di icu maka beliua tidak bisa ditunggu dan juga kami menunggu dilluar.

pagi harinya kami masuk keruangan di icu, dan bapak sudah lumayn lebih baik. Walaupun dengan alat bantu dari icu. Bapak di dalam didalam icu banyak cerita tentang masa kecilnya dan selama beliau sekolah, kuliah dan juga dakwah.

Selama 13 hari beliau dirawat di RS dan kemudian beliau dipanggil oleh Alllah SWT. Sebelum beliau meninggal beliau banyak berpesan tentang aku, ibu dan juga mas niam. Beliau selalu menekankan agar jangan sekali-kali lupa sholat, dan selalu menjaga ibu. Beliau menceritakan tentang orang-orang yang dikagumi di kauman dan  muhamadiyah aku disuruh utnuk seperti mereka.

Setiap ada yang menjengguk, bapak selalu bilang "aku mnta maaf ya kalo ada salah, salam buat teman-teman dan saudara semua, kalo besuk saya dipaggil Allah doakan semoga khusnul khatimah" dari hari ketiga sampai dengan terakhir bapak selalu mengatakan itu kepada siapa pun yang menjengguk bapak.

Aku sebenarnya sudah disuruh siap-siap menerima oleh ibu, setelah ibu dipanggil oleh dokter ketika kondisi bapak di icu bebar-benar menurun. Waktu itu kondisi bapak benar-benar menurun dan juga lemah. doter bilang keluarga disuruh siap-siap untuk kondisi yang terburuk. Tetapi aku tidak percaya, dan pasti bapal pasti bisa sembuh seperti 2 tahun yang lalu. Waktu itu Bapak sakit dan sudah dinyatakan kritis, semua keluarga sudah berkumpul dan menaggis. tetapi aku tetap tidak percaya dan selalu berdoa kepada Allah. dan keajaiban itu benar-benar ada.

Tetapi ketika Aku bilang seperti itu ke ibu, ibu justru bilang. kita serahkan semua ke Allah. "Kita minta yang terbaik kepada Allah. kamu boleh berdoa bapak harus sembuh, tetapi kan kamu tidak tau mana yang terbaik menurut Allah, apa rencana Allah". Waktu itu aku cuma berfikir kenapa seperti ini, apa aku tidak boleh bilang sama Allah agar Ayahku bisa sehat dan sembuh seperti dulu lagi. Ibu bilang Bapak kalo seperti ini malah kasihan mengalami kesakitan, apa kamu tega? Kemudian aku baru sadar. Kita serahkan semua kepada Allah, kita minta yang terbaik, kita minta yang terbaik. Allah maha kaya.

Bapak setelah dinyatakan kondisinya kritis esok harinya justru malah lebih segar dan justru tidak seperti orang sakit. Beliau setelah itu banyak berpesan kepada seluruh keluarga.

Tidak ada komentar: